7 Cara Ampuh Untuk Meningkatkan Kecepatan Website Anda
1. Tingkatkan Layanan Hosting Anda
Hal ini adalah metode yang paling simpel untuk mempercepat perfoma website anda. Seringkali ketika kita membuat website kita pasti memilih layanan hosting yang murah atau bahkan gratis. Namun seiring bertambahnya jumlah postingan dan konten yang ada website dengan layanan tersebut cenderung memiliki kecepatan loading yang lambat.
Untuk mengatasi masalah tersebut selayaknya anda mengupgrade atau meningkatkan layanan hosting ada. Ini jelas membutuhkan biaya lebih, namun perlu diingat bahwa hasilnya sangat sepadan dengan apa yang anda dapat.
Contoh gambar diatas adalah pilihan layanan hosting yang ada pada niagahoster.co.id. Masing-masing pilihan paketnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Jika website anda adalah website berskala besar seperti E-commerce, sangat saya sarankan untuk memilih paket dengan fitur yang lengkap dan disk space yang besar. Karena pastinya anda harus mengupload ratusan produk dengan kualitas gambar yang bagus.
2. HTTP Request
Biasanya website yang lambat dipengaruhi oleh terlalu banyaknya HTTP request. HTTP request itu sendiri ialah ketika suatu browser mengload suatu website (contoh landing page facebook), maka browser tersebut meminta data file seperti home.html dari server facebook, dan server facebook akan mengirim data tersebut kepada si pengguna.
Untuk mengecek seberapa banyak HTTP request yang ada pada website anda, anda bisa menggunakan tools seperti Pingdom.
Seperti yang anda lihat, untuk learntocodewith.me/blog memiliki HTTP request sebanyak 23. Dengan pingdom, anda bisa mengsortir request tersebut berdasarkan ukuran file dan loading time nya. Gambar dibawah ini adalah contoh HTTP request homepage dari learntocodewith.me
Bisa anda lihat untuk gambar me-standing.png pada urutan teratas memiliki loading time antara 2,4 hingga 4 detik lebih.
Dapatkan Diskon 20% Kursus SEO Terbaik Sekarang Juga
3. Compress File Image atau Gambar
Website yang memiliki gambar dengan kualitas tinggi pastinya membutuhkan loading time yang cukup lama. Semakin tinggi kualitas gambarnya, maka semakin tinggi pula waktu yang dibutukan dalam proses loadnya.
Untuk mengatasi hal ini ada 3 cara untuk mengoptimalkan suatu gambar antara lain :
Mengganti Resolusi Gambar
Meng-compress Gambar
Meng-crop Gambar
Untuk melakukan ketiga hal diatas, anda bisa menggunakan photoshop atau tools yang ada dibrowser anda seperti picresize.com.
4. Gunakan Plugins Secukupnya (Pengguna Wordpress)
Penggunaan Plugin secara berlebihan secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja web anda karena membuat banyak terlalu banyak file tambahan. Sehingga loading speed web akan menjadi lambat.
Hindari penggunaan plugin yang tidak penting atau minimalisir jumlahnya. Selain memakan ruang memori, Plugin yang sudah usang berpotensi merusak sistem keamanan web anda. Karena pada dasarnya plugin berasal dari pihak ketiga, inilah alasan mengapa anda harus meminimalisir penggunaan plugin.
Baca Juga : Definisi On Page SEO dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya
5. Optimasi File Javascript dan CSS
Untuk mengoptimalkan File javascript dan CSS anda, ada 2 cara yang bisa anda terapkan yakni minification dan gzipping. Menurut Pakar CSS Chris Coyier Minification memiliki fungsi seperti menghapus whitespace, menghapus komentar, menghapus titik koma yang tidak diperlukan, dan mengurangi panjang code hex. Sedangkan gzipping menemukan semua string repetitive atau berulang dan menggantinya dengan pointer ke instance pertama string tersebut.
Untuk Minification serta Gzipping anda bisa menggunakan tools seperti :
BWP Minify (Plugin Wordpress) : Memiliki fitur untuk mengcombine atau meminify file CSS dan javascript anda
W3 Total Cache (Plugin Wordpress) : Merupakan tools yang banyak digunakan untuk meningkatkan perfomance web. W3 Total Cache juga memiliki fitur untuk me-minify suatu file.
Willpeavy : Minifier gratis untuk HTML, CSS, dan Javascript
6. Manfaatkan Sistem Caching
Page Caching adalah ketika halaman web menyimpan file statis (seperti dokumen dan gambar HTML), yang memungkinkan pengunjung untuk mengakses halaman lebih cepat, karena database tidak harus repot-repot mengambil setiap file setiap kali ada request. Namun Caching tidak akan bekerja untuk visitor yang pertama kali mengunjungi website anda, karena setidaknya suatu laman harus di load satu kali sebelum bisa di simpan dalam sistem caching.
Jika anda menggunakan wordpress, dibawah ini ada beberapa plugin caching yang bisa anda install :
W3 Total Cache : Plugin cache paling terpopuler yang banyak digunakan
WP Super cache : Plugin Caching yang dikembangkan Automattic untuk website dengan traffic tinggi.
7. Gunakan CDN (Content Delivery Network)
CDN berfungsi untuk mengirimkan suatu konten web kepada pengguna berdasarkan lokasi geografis mereka dan mengirimnya dari server terdekat. Jadi semisal anda membuka facebook, browser anda tidak perlu mengambil data dari pusat server facebook yang ada di Amerika, dengan CDN data diambil dari server yang berada paling dekat dengan anda. Dengan demikian loading time laman facebook menjadi lebih cepat.
Berikut ini adalah elemen yang bisa anda simpan di dalam CDN :
File Javascript
File CSS
Gambar atau Image
File upload lainnya seperti Video atau PDF
Untuk menggunakan CDN anda bisa mengunjungi :
Max CDN
Cloud Flare
Amazon Cloud Front
Jika website anda berbasis wordpress dan sudah menginstall plugin W3 Total Cache. Maka anda tidak perlu repot-repot mengunjungi ketiga website diatas. Karena W3 Total Cache sudah terintegrasi dengan MaxCDN, jadi anda bisa menggunakan CDN tanpa butuh waktu yang lama.
Disamping itu, ada kekurangan yang dimiliki CDN. Jika website anda memiliki traffic dalam jumlah besar dan punya profit tetap, tentunya penggunaan CDN sangat dianjurkan. Namun jika website anda hanya berupa start up atau blog, penggunaan CDN tidak diwajibkan karena membutuhkam biaya yang tidak sedikit.
Sumber : learntocodewith.me