Apa Itu Black Hat SEO

Black Hat SEO



A. Black Hat SEO

Black hat SEO, cara untuk meningkatkan peringkat website kamu di Google dengan teknik yang dianggap “Sampah atau Spam” oleh Google.

Teknik tersebut dianggap melanggar aturan oleh Google yang pasti tentu memiliki hukumannya. 


Teknik Black Hat meliputi kata kunci/ keyword, penyelubungan, dan menggunakan jaringan tautan pribadi.


Muncul dalam hasil pencarian memang sangat penting untuk pertumbuhan bisnis, tetapi ada cara yang benar dan salah dalam melakukan optimasi mesin pencari. Seni gelap black hat SEO adalah cara yang salah. Menggunakan teknik black hat SEO bisa saja untuk situs-situs feeder selama 3 sampai 4 bulan. Selebihnya sudah harus benar-benar dihentikan.


                  Belajar seo dari dasar sampai bisa


  • Teknik Black Hat SEO yang Wajib Dihindari

Black hat SEO mengacu pada tindakan-tindakan atau teknik yang dilakukan untuk meningkatkan peringkat sebuah situs atau halaman website pada search engine melalui cara yang melanggar kode etik search engine

Kata Black hat SEO berasal dari film-film barat di mana orang jahat selalu mengenakan topi hitam dan yang baik memakai topi putih.


Meskipun Black hat SEO dapat secara instan meningkatkan peringkat web, namun resiko yang dihasilkan tidak sebanding. Sadarkah kamu apabila menerapkan teknik black hat SEO pada website dapat menyebabkan situsmu di banned dari search engine, yang merupakan jalur penghasilan kamu di internet. 

di bawah ini ada daftar teknik-teknik black hat SEO yang wajib kamu tahu dan hindari jika webmu masih ingin tampil di google. Ingat, daftar-daftar ini ditujukan untuk edukasi saja. Bukan untuk di praktikan.


               1. Hidden Text & Link

Hidden text & Link adalah teknik black hat yang dilakukan dengan cara menyembunyikan  text & link agar tidak terlihat di sisi user, tetapi bisa di lihat dan di crawl oleh bot search engine dengan tujuan mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian. 

      

Lihat? menyisipkan link rahasia pada tanda titik. Biasanya di didalam link tersebut di input banyak sekali jenis keyword yang di targetkan.

Yang lebih menyebalkannya lagi, teknik ini juga bisa dilakukan dengan cara lain, yaitu mengecilkan ukuran huruf menjadi “0” atau menggunakan warna font yang sama dengan warna background website / artikel.


               2. Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah tindakan mengisi suatu konten dengan kata-kata yang tidak pantas guna mendapatkan ranking yang lebih baik di search engine seperti google. 

Misalnya menambahkan beberapa variasi kata yang sebenarnya terlihat hanya seperti mengulang kata saja. Keyword stuffing merupakan tindakan yang dapat mengganggu user experience web kamu juga.


Google menganggap keyword stuffing layaknya hanya mengulang kata yang terdengar tidak wajar. Berikut ini contoh keyword stuffing pada konten web yang mungkin kamu juga pernah melihatnya :

Kami menjual jaket jeans, jaket jeans adalah jenis baju yang kami jual. Jika kamu ingin membeli jaket jeans kami, silahkan hubungi salah satu toko jaket jeans kami .

Kata-kata di atas layaknya rekaman suara yang sudah rusak buatmu. Google dapat dengan mudah mengenali pola kata seperti contoh di atas. Maka, alangkah baiknya kamu lebih fokus pada topik konten secara natural dan mengalir apa adanya, daripada menggunakan keyword yang berulang-ulang dalam satu paragraf.


               3. Paid Link


Paid Link atau link berbayar adalah tindakan membeli atau menjual link dari atau ke suatu website dengan ranking yang tinggi. Jenis teknik ini biasanya sering digunakan pada beberapa website startup yang ingin segera mendapatkan reputasi di mesin pencari. 

Google sangat melarang keras tindakan jual beli suatu link. Jika ketahuan, baik website si pembeli maupun si penjual link akan sama-sama terkena pinalti, atau bahkan di-banned permanen dari search engine.


Apabila kamu baru mengetahui bahwa paid link merupakan tindakan illegal, sebaiknya kamu segera berhenti melakukannya. Kamu bisa menggunakan tools Google Search Console seperti Disavow Link untuk menghapus link-link tersebut.





              4. Penyalahgunaan Data Terstruktur atau Rich Snippet


Data Terstruktur juga dikenal sebagai Rich snippet atau Schema. Hal ini membuat kamu bisa mengatur tampilan kontenmu di hasil pencarian search engine

Rich Snippet bisa berupa menambahkan struktur data seperti podcast, resep, buku di antara produk dan jasa lainnya. Biasanya yang populer ialah Rich Snippet berjenis review Palsu.

Contoh kasusnya :


Biasanya seseorang mempraktikan hal ini dengan membeli review orang lain agar website-nya diberi bintang 5. Dengan demikian tampilan website-nya akan terlihat lebih menonjol dan dipercaya jika dibandingkan dengan website lain di tampilan hasil search engine

Di bawah ini adalah contoh Rich Snippet :


10 Cara Membuat Artikel yang Ramah SEO

    

                5. Duplicate Content


Seperti namanya, duplicate content atau tindakan meniru (Copy + Paste) suatu konten dari sebuah website. Teknik black hat SEO ini masih sering dipraktikkan sebagai jalan pintas karena malas membuat konten yang original. Padahal search engine seperti Google lebih suka artikel yang unik dan kreatif daripada sekadar copy paste.


Jika hal ini terjadi di website-mu bisa menyebabkan Googlebot bingung. kamu bisa menggunakan Tag Canonical untuk menentukan mana konten yang mau kamu tampilkan.

Sejak goolge meng-update algoritmanya, teknik ini sudah tidak efektif lagi. Ada lembaga khusus (DCMA) yang menangani kasus ini, semua laporan yang masuk akan diproses dalam waktu kurang lebih 3 hari. 

Jadi, mulai sekarang biasakan buat konten yang original dengan membiasakan berpikir kreatif.


              6. Cloacking & Doorway Pages


Cloacking adalah teknik yang digunakan untuk mengelabui mesin pencari. Jika yang dideteksi adalah robot mesin pencari, maka akan diarahkan ke halaman yang relevan. Namun jika pengunjungnya merupakan manusia, maka diarahkan ke halaman lainnya. 


Misalnya seperti ini:

Kamu mencari informasi dengan keyword “Belajar SEO” pada browser google kamu. Nantinya akan tampil 10 website hasil pencarian teratas, namun ketika kamu klik salah satu webnya, kamu diarahkan ke halaman konten yang tidak berhubungan dengan SEO sama sekali. 

Doorway Pages Hampir mirip dengan teknik cloacking

Cara kerjanya seperti ini : 

Mengoptimasi suatu halaman dengan baik agar bisa duduk di halaman pertama. Setelah berhasil, kemudian melakukan redirect. Jadi, pengunjung tidak akan mendapatkan informasi sesuai dengan yang diharapkan.


              7. Link Farm


Link Farm adalah sebutan bagi sebuah situs yang banyak memiliki tautan ke situs lain (outbound link). Tidak ada kepastian juga berapa tepatnya jumlah tautan tersebut. 

Google paling tidak suka dengan halaman situs yang terlalu banyak tautan ke luar karena akan dianggap spam. Google sangat memanjakan pencarinya untuk mengantarkan mereka ke situs yang memiliki konten berkualitas.

Maka dari itu, hal terpenting untuk dilakukan adalah melakukan sortir link mana saja yang baik untuk blog. Link ke situs atau blog yang berkualitas dari segi popularitas tentu menjadi hal yang perlu dipertimbangkan nomer satu.

Selanjutnya, bila memang usaha ini sepertinya menyenangkan buat pihak yang memiliki ranking lebih tinggi, kita boleh saja untuk bertukar link dengan alamat lain yang memiliki kesamaan dengan tema yang kita kelola.


8. Automatically generated content


Automatically generated content merupakan cara untuk menciptakan konten secara otomatis dengan menggunakan software tertentu. Biasanya dengan cara ini konten yang dihasilkan tidak nyaman untuk dibaca pengguna namun tentunya Google tetap mampu membaca konten tersebut. 

Contoh teknik Automatically generated content ini seperti konten yang diterjemah menggunakan tools seperti Google Translate dan konten tersebut di-publish tanpa di-review terlebih dahulu.

Jika kamu baca,hal itu akan terlihat sekali bahasa yang digunakan sangat kaku dan tidak ditulis secara alami.


              9. Sneaky redirects


Sneaky redirects mengacu pada pengalihan halaman ke halaman lainnya yang terjadi secara otomatis dengan menggunakan script tertentu seperti JavaScript atau Meta Refresh

Seperti halnya teknik Cloaking , Sneaky redirects dinilai sebagai cara yang menipu pengunjung dan mesin pencari karena Sneaky redirects telah mencoba untuk menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna dan GoogleBot.


Testimoni Murid Babastudio



   


IKUTI TRIAL KURSUS ONLINE

IKUTI TRIAL KURSUS ONLINE

NAMA PESERTA TEST & PENERIMA BEASISWA

  
  
Loading...



10 June 2020 ADMIN Bagikan di Twitter Bagikan di Facebook Bagikan di Google+ Bagikan di Google+

Artikel menarik lainnya



Previous Post Apa Itu PBN Next Post Manfaat SEO Taxonomy | Agar Website Bisa Lebih Optimal