Acara ini diadakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Koperasi dan UKM, pada tanggal 30 & 31 Mei 2012 di Tasik dan Ciamis. Baba Studio diundang untuk memberikan materi "Penerapan Aplikasi IT Bagi KUMKM Yang Berorientasi Export".

Tiba di Rajapolah, Tasikmalaya pada jam 13.45. Perjalanan 7 jam dari Jakarta naik mobil yang sangat melelahkan langsung memberikan Diklat kepada 30 UKM. Dari petani, pengrajin, mereka yang setiap hari mengangkut sayuran berjalan kaki jauh turut dalam pelatihan ini. Ternyata masih banyak yang belum memahami komputer dan internet sehingga Baba Studio sempat kesulitan menciptakan analogi-analogi yang tepat untuk memahami makhluk gaib yang bernama internet ini. Tetapi karena Baba Studio sudah mempunyai pengalaman di bidang pelatihan, kami dengan cepat dapat beradaptasi untuk tidak terlalu rumit memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi informasi. Tujuannya adalah mereka menjadi lebih terbuka dan bekerjasama dengan koperasi setempat dalam memanfaatkan teknologi internet.

Sorenya jam 17.00 dari Rajapolah memakan waktu 1 jam ke Danau Situ Lengkong, Desa Panjalu, Ciamis. Jalan yang berbatu dan berliku mengguncang kami selama perjalanan. Dan sampai jam 18.00, hari sudah gelap sehingga tidak kelihatan keindahan dari danau situ lengkong. Walaupun begitu, udara sejuk dan segar terasa sangat melepas kelelahan yang dialami selama perjalanan. Semakin malam udara semakin dingin, untung saja kami membawa jaket.

Keesokan paginya, kecantikan dari danau terasa sangat mempesona. Pantulan pohon di tengah danau membuat ide-ide kreatif bermunculan. Sempat keliling desa untuk menyapa penduduk. Ada yang mencuci baju, naik perahu pergi ke sawah, anak-anak sekolah, ibu memasak dengan tanah liat dan kayu bakar mewarnai kesibukan pagi. Bunyi kelelawar yang teriak dari kejauhan ikut meramaikan suasana. Benar-benar pagi yang indah.

Jam 10.00 baru dimulai pertemuan sekitar 30 UKM, yang dibuka oleh kepada desa panjalu. Disusul dengan pengantar oleh Ketua KWAP (Koperasi Wahana Agribisnis Panjalu) yang menjelaskan berbagai kesulitan yang dialami oleh para ukm. Kemudian disambung oleh Ibu Astika, Pembina KWAP sekaligus dari SMESCO (Small Medium Company) atau UKM Indonesia yang memperkenalkan ada sebuah gedung SMESCO di Jakarta yang menampung produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor. Sehingga para ukm harus meningkatkan kualitas produknya dengan standar global.

Masalah-masalah yang selama ini dihadapi oleh para UKM adalah modal, keterampilan manajerial, akses pasar untuk menjual produk-produk mereka. Inilah yang kemudian dibawakan oleh Baba Studio, bagaimana teknologi informasi bisa mengatasi masalah itu semua.

Modal bisa diatasi dengan bergabung di Koperasi, dimana koperasi akan memfasilitasi para ukm untuk maju dan berkembang. Koperasi akan mengajak pemodal untuk berinvestasi dalam pengembangan produk. Para ukm tidak akan dibiarkan sendiri.

Keterampilan manajerial bisa diatasi dengan pembinaan secara terus menerus oleh praktisi dan ahli sehingga produksi dapat meningkat dengan kualitas yang baik.

Akses pasar dapat diatasi dengan teknologi informasi, produk-produk mereka bisa dikenal di seluruh dunia melalui website. Dan Baba Studio menceritakan pengalaman-pengalamannya bagaimana dari perusahaan kecil mendapatkan klien-klien yang luar biasa dari seluruh dunia hanya melalui website. Dan koperasi belum terlambat untuk memulai hal tersebut, Baba Studio siap untuk bekerjasama melakukan pembinaan terhadap koperasi.

Negeri Indonesia sedemikian luas dan kaya, bila kita tidak mengurusnya, maka orang asing akan mengambil dan mengurusnya untuk kita. Oleh karena itu, saatnya koperasi di seluruh Indonesia bangkit untuk memajukan dan mengembangkan UKM di Indonesia.